Selasa, 26 November 2019

Macam-Macam Bilangan : Biner,Desimal,Oktal,Hexadesimal

Nah disini saya akan menjelaskan penjelasan dari bilangan Biner,Desimal,Oktal, maupun Hexadesimal. beserta contohnya dan juga teknik konversinya. Sebagai bilangan yang dimengerti komputer.

Macam - macam Bilangan dan Pengertianya :

  • Bilangan Biner, Sebuah bilangan yang ditulis dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Contoh penulisan (10001110)2.
  • Bilangan Oktal, merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis delapan dan memiliki 8 simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 23078, 23558, 1028, dll.
  • Bilangan Desimal, Berarti persepuluhan atau bilangan berbasis 10. Biasanya Bilangan tersebut adalah 0 sampai dengan 9. Bilangan ini merupakan bilangan yang sering digunakan secara umum oleh manusia untuk perhitungan matematika. Contoh penulisan (23)10.
  • Bilangan Hexadesimal, Bilangan basis 16 adalah sebuah system bilngan yang menggunakan symbol 16. Simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Contoh penulisan (62AEC)16.

Berikut Konversi sistem bilangan :


Konversi Bilangan

1. Biner


a. Biner ke Desimal
Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Desimal dengan mengalikan 2n dimana n merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.



Contoh :
101110 (2)    46      (10)
            
1     0   1  1  1  0

32  16  8  4  2  1  ®Yang digaris bawahi yang di jumlahkan.


b. Biner ke Oktal

Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Oktal dengan mengambil 3 digit bilangan dari kanan.

Contoh :

1001001 (2)    111    (8)

1|001|001
1|421|421      -> yg digaris bawahi yang di ambil.

c. Biner ke HexaDesimal

Cara mengubah Biner menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengambil 4 digit bilangan dari kanan.

Contoh :

110101 (2)     35      (16)

1 1 | 0 1  0  1
2 1 | 8 4  2  1          -> yang digaris bawahi yang dihitung.
      |                =
3    |     5

2. Desimal

a. Desimal ke Biner

Cara mengubah bilangan Desimal menjadi Biner yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan angka 2 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.

Contoh :

73 (10) 1001001 (2)

64 32 16 8  4  2 1
 1   0   0  1  0  0 1 -> diubah menjadi biner . yang 1 adalah jumlahan dari soal.

b. Desimal ke Oktal

Cara mengubah bilangan Desimal menjadi Oktal yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan angka 8 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.

Contoh :

256 (10)  400  (8)

256/8 = 32 sisa 0
32/8 = 4 sisa 0
4/8 = 0 sisa 4

Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal menjadi 400(8).

Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 256 menjadi bilangan biner adalah 400(8).

c. Desimal ke HexaDesimal

Cara mengubah bilangan Desimal menjadi HexaDesimal yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan angka 16 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.

Contoh :

57 (10)        39      (16)

  32   16  8   4   2   1
   1     1 | 1   0   0   1
      1 | 8   4   2   1
             |
      3     |        9

jadi. ubah dahulu ke biner lalu kasih batas 4 bilangan lalu hitung yg di garis bawahi .

3. Oktal

a. Oktal ke Biner

Cara mengubah bilangan Oktal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka bilangan Oktal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk bilangan Oktal haruslah memiliki 3 digit bilangan Biner sehingga jika hanya menghasilkan kurang dari 3 digit makan didepannya ditambahkan bilangan 0.

92 (8)      100110        (2)

     9         |        2
8 4 2 1             2 1
1 0 0 1             1 0

antara 92 dibagi 2 bagian 9 dan 2 lalu di cari binernya. dan baru di satukan hasil binernya.

b. Oktal ke Desimal

Jika bilangan desimal merupakan hasil penjumlahan setiap digit dikali dengan 10 pangkat posisi digit, bilangan oktal dibaca dengan cara menjumlahkan setiap digit dikali dengan 8 pangkat posisi digit.

Contoh :

cara cepat.

155 (8) 109 (10)

155 (8)= (1x8^2)+(5x8^1)+(5x8^0)
= (1x64)+(5x8)+(5x1)
= 109// 

c. Oktal ke HexaDesimal
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengubah bilangan Oktal tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal. Lalu kita ubah lagi menjadi bilangan HexaDesimal.
Contoh :
2537 (8)   55F  (16)

0101|0101|1111
8421 8421 8421
   5       5      15

jadi ubah dahulu ke bil biner lalu bagi menjadi 4 digit lalu hitung yg digaris bawahi.

4. HexaDesimal

a. HexaDesimal ke Biner

Cara mengubah bilangan HexaDesimal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk bilangan HexaDesimal haruslah memiliki 4 digit bilangan Biner sehingga jika hanya menghasilkan kurang dari 4 digit makan didepannya ditambahkan bilangan 0.
Contoh :

1C (16)  11100  (2)

  |   C
1      8 4 2 1
1      1 1 0 0

Ubah bilangan ke biner dengan cara membagi bil hexa awal lalu dicari binernya.

b. HexaDesimal ke Desimal

Cara mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal dengan mengalikan 16n dimana n merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.

Contoh :

15F (16) 351 (10)

15F (16) = (1x16^2)+(5x16^1)+(15x16^0)
               = (1x256)+(5x16)+(15x1)
               = 256+80+15
               = 351//

c. HexaDesimal ke Oktal

Cara mengubah bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Oktal dengan mngubah bilangan HexaDesimal tersebut menjadi bilangan Desimal terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Oktal.

Contoh :

9F5 (10)   4765   (8)

   9     |    F     |   5          -> Konversi ke biner dahulu. lalu hitung yang di garis bawahi.
8421     8421    8421
100 | 111 | 110 | 101
421   421  421   421
  4       7      6       5

Nah disini saya akan menjelaskan penjelasan dari bilangan Biner,Desimal,Oktal, maupun Hexadesimal. beserta contohnya dan tanpa dikonversi.

1. Operasi Aritmatika Bilangan Biner

Aritmatika Bilangan Binner merupakan beberapa operasi perhitungan yang terjadi dalam bilangan biner.
Terdapat 5 operasi aritmatika pada bilangan biner, antara lain:
  1. Penjumlahan
  2. Pengurangan
  3. Perkalian
  4. Pembagian

A. Penjumlahan Bilangan Biner

Penjumlahan Biner
Bilangan biner juga dapat dijumlahkan sebagaimana dapat kita lakukan untuk bilangan desimal, adapun aturan penjumlahan bilangan biner sebagai berikut:
 
Dalam melakukan penjumlahan biasanya kita selalu melibatkan penjumlahan dengan carry in.  Carry in adalah nilai carry out yang akan dijumlahkan pada penjumlahan bilangan berikutnya. Adapun pola penjumlahanya sama saja dengan pola penjumlahan bilangan desimal, hanya saja bedanya disini kita hanya punya nilai angka 0 dan 1. Adapun aturannya dapat dilihat pada pola rumus berikut:
atau seperti pola berikut:
    
Jadi kalau kita menjumlahkan dalam bilangan biner seperti 1 + 1 = 10 (angka biner untuk nilai 2).,maka yang dituliskan adalah 0 nya sedangkan 1 adalah carry out. Begitu juga jika kita menjumlahkan angka 1 + 1+ 1 = 11 (angka biner untuk nilai 3), maka yang kita tuliskan adalah 1 LSB nya sedangkan 1 MSB nya akan menjadi carry out.

0       +           0                                                            =   0
0       +           1                                                            =   1
1       +           0                                                            =   1
1       +           1                                                            = 10    (angka 2)
1       +           1        +          1                                      = 11   (angka 3)
1       +           1        +          1         +          1               = 100  (angka 4)  dst
Apabila dalam penjumlahan biner terdapat bawaan (carry), maka akan dijumlah dengan tingkatan di atasnya, lihat contoh berikut:
      

B. Pengurangan Bilangan Biner

Pengurangan biner pada prinsipnya hampir sama dengan penjumlahan biner, jika pengurang lebih besar dari bilangan yang dikurangi maka perlu adanya pinjaman (borrow) pada bilangan disebelahnya.  Aturan dalam pengurangan bilangan biner dapat dilihat pada rumus berikut:
 
Sama halnya dengan penjumlahan yang melibatkan carry in, maka pada pengurangan biner kita juga akan melibatkan borrow in seperti terlihat pada rumus dan pola pengurangan berikut ini:
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner

Berikut merupakan contoh pengurangan bilangan biner:
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner

C. Perkalian Bilangan Biner

          Sebagaimana halnya dengan Penjumlahan dan pengurangan, pada bilangan biner kita juga dapat melakukan proses perkalian dan pembagian. Proses perkalian dan pembagiannya hampir sama dengan proses perkalian dan pembagian pada bilangan desimal. Untuk dapat melakukan perkalian bilangan biner kita terlebih dahulu harus mengerti proses penjumlahan bilangan biner, karena dalam proses perkalian pasti akan melibatkan proses penjumlahan. Begitu juga dengan proses pembagian bilangan biner, kita harus terlebih dahulu mengerti proses pengurangan bilangan biner agar dapat melanjutkan proses pembagian. Berikut ini adalah cara melakukan perkalian dan pembagian pada bilangan biner.

Perkalian Bilangan Biner
  1. Pada perkalian biner pada dasarnya sama dengan perkalian desimal,bedanya hanya nilai yang dihasilkan hanya 0 dan 1. 
  2. Bergeser 1 ke kanan setiap dikalikan 1 bit pengali
  3. Setelah proses perkalian masing-masing bit pengali selesai, lakukan penjumlahan masing-masing kolom bit hasil.
Perkalian dan Pembagian Bilangan Biner

D. Pembagian Bilangan Biner


Pembagian Bilangan Biner
  1. Pembagian biner pada dasarnya sama dengan pembagian desimal, bedanya nilai yang dihasilkan hanya 0 dan 1
  2. Bit-bit yang dibagi diambil bit per bit dari sebelah kiri. Apabila nilainya lebih dari bit pembagi, maka bagilah bit-bit tersebut. Jika setelah bergeser 1 bit nilainya masih dibawah bit pembagi, maka hasil bagi sama dengan 0.
Perkalian dan Pembagian Bilangan Biner

2.Operasi Aritmatika Bilangan Oktal

A. Penjumlahan Bilangan Oktal

Berikut adalah tahapan untuk operasi penjumlahan oktal, antara lain:
  1. tambahkan masing-masing kolom secara desimal
  2. rubah dari hasil desimal ke dalam bilangan oktal
  3. tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal
  4. jika hasil penjumlahan pada masing-masing kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri adalah carry of untuk penjumlahan kolom berikutnya.
  5. sisa akan muncul atau terjadi apabila jumlahnya sudah melebihi 7 pada setiap tempat.
Sebagai contoh:
operator aritmatika

B. Pengurangan Bilangan Oktal

Pengurangan Oktal bisa dilakukan dengan cara yang sama dengan yang ada pada operasi pengurangan bilangan desimal.
Pada pengurangan apabila bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pada bilangan pengurangnya maka akan dilakukan peminjaman (borrow) pada tempat yang lebih tinggi (dengan nilai 8).
Sebagai contoh:
Pengurangan Bilangan Oktal

C. Perkalian Bilangan Oktal

Berikut adalah tahapan untuk operasi perkalian oktal, antara lain:
  1. kalikan masing-masing kolom secara desimal.
  2. rubah dari hasil desimal ke bilagan oktal.
  3. tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal.
  4. jika hasil perkalian pada masing-masing kolom terdiri atas 2 digit, maka digit paling kiri adalah carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian pada kolom berikutnya.
Perkalian Bilangan Oktal

D. Pembagian Bilang Oktal

Pembagian Bilangan Oktal

3. Operasi Aritmatika Bilangan Heksadesimal

A. Penjumlahan Bilangan Heksadesimal

Dalam penjumlahan bilangan heksadesimal, sisa akan terjadi atau berlangsung apabila jumlah dari masing-masing tempat melebihi 15.
Sebagai contoh:
Penjumlahan Bilangan Heksadesimal
bilangan heksadesimal

B. Pengurangan Bilangan Heksadesimal

Pada pengurangan apabila bilangan yang dikurangi lebih kecil dibandingkan dengan bilangan pengurangnya maka akandilakukan peminjaman (borrow) pada tempat yang lebih tinggi (dengan nilai 16).
Sebagai contoh:
Pengurangan Bilangan Heksadesimal

C. Perkalian Bilangan Heksadesimal

Berikut adalah tahapan untuk operasi perkalian heksadesimal, antara lain:
  1. kalikan masing-masing kolom secara
  2. rubah dari hasil desimal ke oktal
  3. tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil bilangan oktal
  4. jika hasil perkalian pada masing-masing kolom terdiri atas 2 digit, maka digit paling kiri adalah carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom berikutnya.
Sebagai contoh:
Perkalian Bilangan Heksadesimal

D. Pembagian Bilangan Heksadesimal

Pembagian pada bilangan Heksadesimal sama halnya seperti yang ada dalam pembagian pada bilangan decimal.
Sebagai contoh:
Pembagian Bilangan Heksadesimal

Increment dan Decrement

Increment (bertambah) dan Decrement (berkurang) merupakan dua pengertian yang sering sekali dipakai dalam teknik miroprosessor.
Dalam matematik pengertian increment yaitu Bertambah Satu dan decrement berarti Berkurang Satu.

Increment Sistem Bilangan

Seperti uraian di atas bahwa increment berarti bilangan sebelumnya akan ditambah dengan 1.
Increment Sistem Bilangan

Decrement Sistem Bilangan

Decrement didapatkan dengan cara mengurangi bilangan sebelumnya dengan 1.
Sebagai contoh:
Decrement Sistem Bilangan


3. Operasi Aritmatika Bilangan Heksadesimal

A. Penjumlahan Bilangan Desimal :
 
Pada OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PECAHAN DESIMAL, sebaiknya kita gunakan metode Penjumlahan bersusun, dan caranya sama dengan Penjumlahan Bilangan Bulat, yaitu dengan meluruskan angka satuannya.  Yang mesti kita cermati adalah bahwa angka yang tepat di depan koma itu adalah angka satuan, maka akan lebih mudah diingat bila bahasanya kita ubah menjadi “ yang diluruskan adalah koma


9876 + 5432 = ......

Dengan Penjumlahan bersusun, yang harus diluruskan adalah angka satuan (angka yang paling belakang)

angka satuan dari 9876 adalah 6
angka satuan dari 5432 adalah 2

maka angka 6 harus lurus dengan angka 2 menjadi seperti ini :


jadi 9876 + 5432 = 15308

=======================================
sekarang kita coba dengan contoh Penjumlahan Pecahan Desimal, misal  :

CONTOH 1
98,76 + 5,432 =......

Dengan Penjumlahan susun, yang diluruskan adalah angka satuan,
angka satuan pada bilangan desimal adalah angka yang terletak didepan koma

98,76 angka satuannya adalah 8
5,432 angka satuannya adalah 5
maka yang harus lurus adalah 5 dengan angka 8bahasa lain yang juga tidak salah adalah tanda koma harus lurus!!!!

maka akan menjadi seperti ini :


jadi 98,76 + 5,432 = 104,192

CONTOH 2
9,876 + 543,2 =......

Dengan Penjumlahan susun, yang diluruskan adalah angka satuan,
angka satuan pada bilangan desimal adalah angka yang terletak didepan koma

9,876 angka satuannya adalah 9
543,2 angka satuannya adalah 3
maka yang harus lurus adalah 9 dengan angka 3bahasa lain yang juga tidak salah adalah tanda koma harus lurus!!!!

maka akan menjadi seperti ini :
Jadi : 9,876 + 543,2 = 553,076
CONTOH 3
0,123 + 456,7 =......

Dengan Penjumlahan susun, yang diluruskan adalah angka satuan,
angka satuan pada bilangan desimal adalah angka yang terletak didepan koma

0,123 angka satuannya adalah 0
456,7 angka satuannya adalah 6
maka yang harus lurus adalah 0 dengan angka 6bahasa lain yang juga tidak salah adalah tanda koma harus lurus!!!!
maka akan menjadi seperti ini :


Jadi : 0,123 + 456,7 = 456,823

B. Pengurangan Bilangan Desimal :
Pada OPERASI HITUNG PENGURANGAN PECAHAN DESIMAL, sebaiknya kita gunakan metode Pengurangan bersusun, dan caranya sama dengan Pengurangan Bilangan Bulat, yaitu dengan meluruskan angka satuannya.  Yang mesti kita cermati adalah bahwa angka yang tepat di depan koma itu adalah angka satuan, maka akan lebih mudah diingat bila bahasanya kita ubah menjadi “ yang diluruskan adalah koma

Untuk lebih meningkatkan daya ingat, sengaja guruKATRO berikan dulu Contoh Pengurangan Bilangan Bulat dengan angka yang sama pada pengerjaan Pecahan Desimal : 

9876 - 5432 = ......
Dengan Pengurangan susun, yang diluruskan adalah angka satuan yaitu angka 6 harus lurus dengan angka 2 menjadi seperti ini :


jadi 9876 - 5432 = 4444


sekarang kita mulai menerapkan Contoh Pengurangan Pecahan Desimal, misal  :

CONTOH 1
98,76 - 5,432 = .............
Dengan Pengurangan susun, yang diluruskan adalah angka satuan, yaitu angka yang tepat didepan tanda koma ( 8 dan 5 ), atau dengan bahasa yang lebih mudah diingat adalah yang diluruskan tanda koma nya,

untuk meluruskan agar jumlah digitnya menjadi sama!!! (ini akan memudahkan proses pengurangan susun), beri saja angka 0 pada pada bagian paling belakang sampai jumlah angka Desimalnya sama (jumlah angka dibelakang koma sama, 
98,76 menjadi 98,760
juga untuk meluruskan bilangan bulatnya, kita bisa memberi nol didepan bilangan bulat
5,432 menjadi 05,432


jadi 98,76 - 5,432 = 93,328

CONTOH 2
543,2 - 98,76 = ..........


Jadi, 543,2 - 98,76 = 444,44

C. Perkalian Bilangan Desimal :
Pada operasi hitung perkalian pecahan desimal, jumlah desimal pada jawaban adalah jumlah desimal pada bilangan yang dikalikan ditambah jumlah desimal pada bilangan yang mengalikan. Misalnya bila jumlah desimal pada bilangan dikalikan adalah 2 desimal dan jumlah desimal pada bilangan dikalikan adalah 3 desimal, maka jumlah desimal pada jawaban adalah 2 desimal ditambah 3 desimal = 5 desimal.

Contoh Perkalian Pecahan Desimal misalnya :
30,75 x 12,3 = ..........

Untuk memudahkan, hitung dulu sebagai bilangan bulat, dengan cara mengabaikan dulu tanda desimal (tanpa tanda koma), seperti ini:
3075 x 123 = 378225

setelah ketemu hasilnya = 378225

perhatikan kembali jumlah desimalnya,

30,75 memiliki dua angka desimal,
12,3   memiliki satu angka desimal,

dua desimal ditambah satu desimal = tiga desimal

berarti pada jawabannya menjaditiga angka dibelakang koma (tiga Desimal)

378225 (tiga angka dihitung dari belakang) menjadi 378,225

jadi 30,75 x 12,3 = 378,225

=========================================
Contoh lain Perkalian Pecahan Desimal (agar lebih mudah dimengert,sengaja guruKATRO beri contoh dengan bilangan yang sama tetapi berbeda letak desimalnya :
3,075 x 1,23 =.......

seperti diatas, abaikan dulu nilai desimalnya!
3075 x 123 = 378225

lalu perhatikan kembali jumlah desimalnya,

3,075 memiliki tiga angka desimal
1,23   memiliki dua angka desimal

tiga desimal ditambah dua desimal = lima desimal

berarti pada jawabannya menjadi lima angka dibelakang koma (lima Desimal)

378225 (lima angka dihitung dari belakang) menjadi 3,78225

jadi 3,075 x 1,23 = 3,78225

3075 x 12,3 = .........

seperti diatas, abaikan dulu nilai desimalnya!
3075 x 123 = 378225

lalu perhatikan kembali jumlah desimalnya,

3075 tidak memiliki angka desimal, alias nol (0)
12,3 memiliki satu angka desimal
nol desimal ditambah satu desimal = satu desimal

berarti pada jawabannya menjadisatu angka dibelakang koma (satu Desimal)

378225 (lima angka dihitung dari belakang) menjadi 37822,5

jadi 3075 x 12,3 = 37822,5

D. Pembagian Bilangan Desimal :
Pada operasi hitung pembagian pecahan desimal, jumlah desimal pada jawaban adalah jumlah desimal pada bilangan yang dikalikan dikurangi jumlah desimal pada bilangan yang mengalikan. Misalnya bila jumlah desimal pada bilangan dikalikan adalah 3 desimal dan jumlah desimal pada bilangan dikalikan adalah 1 desimal, maka jumlah desimal pada jawaban adalah 3 desimal dikurangi 1 desimal = 2 desimal.

Bila terjadi jumlah desimal pada bilangan yang dikalikan ternyata lebih sedikit dari jumlah desimal pada bilangan yang mengalikan, pasti terjadi hasil minus, maka tinggal hitung saja jumlah minusnya, dan dijelmakan menjadi jumlah nol dibelakang jawaban, misalnya : jumlah desimal pada bilangan yang dikalikan adalah 2 desimal sedang jumlah desimal pada bilangan yang mengalikan adalah 5, sehingga 2 dikurangi 5 = -3, berarti tiga buah nol harus ditambahkan dibelakang jawaban.

Contoh Pembagian Pecahan Desimal misalnya :
30,75 : 12,3 = ..........

hitung dulu sebagai bilangan bulat dengan mengabaikan desimal
3075 : 123 = 25

30,75  ada dua desimal
12,3    ada satu desimal

dua dikurangi satu = satu
berarti satu desimal atau satu angka dibelakang koma
25 menjadi 2,5

jadi   30,75 : 12,3 = 2,5

=========================================
Contoh Pembagian Pecahan Desimal yang lain misal :
307,5 : 1,23 = .................

hitung dulu sebagai bilangan bulat dengan mengabaikan desimal
3075 : 123 = 25

307,5  ada satu desimal
1,23    ada dua desimal

satu dikurangi dua negatif satu
berarti menambah satu nol dibelakang jawaban
25 menjadi 250

jadi  307,5 : 1,23 = 250

=========================================
Contoh Pembagian Pecahan Desimal dengan angka dibelakang koma jumlah digitnya sama :
307,5 : 12,3 = ................

hitung dulu sebagai bilangan bulat dengan mengabaikan desimal
3075 : 123 = 25

307,5  ada satu desimal
12,3    ada satu desimal

satu dikurangi satu = nol
hasil nol tidak membuat angka dibelakang koma dan juga tidak menambah nol pada jawaban
25 tetap 25

jadi 307,5 : 12,3 = 25

========================================
Contoh Pembagian Pecahan Desimal yang laiiin lagi, misal dengan hasil lebih besar dari bilangan asalnya:
3075 : 0,123 = .............

hitung dulu sebagai bilangan bulat dengan mengabaikan desimal
3075 : 123 = 25

3075  tidak ada  desimal alias nol
0,123    ada tiga desimal

nol dikurangi tiga = negatif tiga
negatif tiga = menambah tiga nol dibelakang jawaban
25 menjadi 25000

jadi 3075 : 0,123 = 25000
referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar